BeritaKilas Peristiwa

Hilang 2 Hari Akibat Terseret Arus Sungai, Korban Akhirnya Ditemukan Meninggal

213
×

Hilang 2 Hari Akibat Terseret Arus Sungai, Korban Akhirnya Ditemukan Meninggal

Sebarkan artikel ini

Metrovisi.com, Belu-NTT Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan korban hilang akibat terseret arus Sungai Manumutin, Desa Fatuba’a, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa 28 Januari 2025, setelah dilaporkan hilang sejak Minggu, 26 Januari 2025.

Operasi SAR ini dimulai setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang menerima laporan pada Minggu, 26 Januari 2025 pukul 17.35 WITA, yang menyebutkan bahwa seorang warga hilang saat mencoba menyeberangi sungai. Korban tersebut diketahui bernama Aulia Dacosta Motenru, perempuan berusia 53 tahun, yang tinggal di Desa Fatuba’a.

Berdasarkan informasi, korban tergelincir dan terseret arus saat berusaha menyusul suaminya yang sedang bekerja di sawah bersama kedua anaknya pada pukul 14.00 WITA. Upaya pencarian awal dilakukan oleh keluarga dan masyarakat, namun korban tidak ditemukan sehingga kejadian ini dilaporkan salah seorang anggota Brimob Belu, yang kemudian meneruskan laporan tersebut ke Unit Siaga SAR Atambua dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang untuk meminta bantuan.

Pada hari ketiga operasi pencarian, tepatnya pada hari Selasa 28 Januari 2025 pukul 10.32 WITA, SRU II yang melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Manumutin berhasil menemukan korban pada jarak 2,17 km dari lokasi kejadian. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Setelah itu, jenazah korban diserahkan kepada pihak Kepolisian dan keluarga untuk proses lebih lanjut. Dengan ditemukannya korban, Operasi SAR dinyatakan selesai. Operasi pencarian ini melibatkan berbagai pihak, yaitu Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Unit Siaga SAR Atambua, Pos Perwakilan TNI AU Atambua, Polres Kabupaten Belu, Polsek Tasifeto Timur, Brimob Kabupaten Belu, Kepala Desa Fatuba’a, serta keluarga korban dan masyarakat setempat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Nanang Sisit PH. S.IP., M.M. menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini atas dedikasi dan kerja sama yang diberikan sehingga korban dapat ditemukan.

“Kami turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di wilayah sungai, terutama pada musim hujan yang meningkatkan risiko banjir dan arus deras,” ungkap Nanang.

“Pemerintah dan Tim SAR Gabungan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan keselamatan masyarakat,” tutup Nanang. (MV-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *