Metrovisi.com, Kupang-NTT Ahli waris keluarga Naput, Johanis Frans Naput, dengan tegas membantah tudingan yang menyebut keluarganya sebagai mafia tanah di Karangan dan Golo Karangan, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Justru keluarga Naputlah yang selama ini telah menjadi korban Mafia Tanah.
Ia menegaskan bahwa keluarganya adalah pemilik sah tanah tersebut dan telah mempertahankan hak mereka selama bertahun-tahun.
“Kami adalah ahli waris sah atas tanah Karangan dan Golo Karangan. Tapi aneh, kami yang sudah bertahun-tahun memiliki tanah dengan dokumen resmi dan sertifikat tanah asli, kok bisa kalah hanya dengan ada orang atau oknum yang mengaku punya tanah tanpa dokumen asli? Kok seperti itu ya? Ada Apa? Kami merasa tidak adil, dan kami telah menjadi korban mafia tanah. Tolong pihak berwenang bisa melihat kasus secara adil,” ujar Johanis Frans Naput saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Jumat (17/1/2025).
Johanis mengungkapkan, tanah tersebut merupakan warisan dari ayahnya, almarhum Nikolaus Naput, yang dikenal sebagai sosok religius dan berdedikasi dalam pelayanan gereja.
“Almarhum ayah saya bukan hanya seorang pemilik tanah, tapi juga seorang tokoh yang mengabdi untuk gereja. Beliau melihat potensi Labuan Bajo jauh sebelum daerah ini berkembang pesat seperti sekarang,” jelasnya.
Johanis menambahkan bahwa keluarganya telah berjuang mempertahankan tanah tersebut di tengah berbagai klaim sepihak yang belakangan muncul seiring pesatnya perkembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium.
“Ketika Labuan Bajo belum ramai, ayah saya sudah berinvestasi di tanah ini. Kini setelah kawasan ini berkembang pesat, muncul pihak-pihak yang tiba-tiba mengklaim kepemilikan,” tegasnya.
Ia juga mencurigai ada pihak tertentu yang didukung investor besar untuk merebut tanah keluarganya.
“Kami menduga ada upaya sistematis dari investor untuk merebut tanah kami. Ini bukan sekadar klaim biasa, ada sesuatu yang lebih besar di balik ini,” ujar Johanis.
“Kami hanya ingin mempertahankan hak kami. Kami akan terus memperjuangkan kebenaran. Kami berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat bersikap adil dan tidak terpengaruh oleh tekanan pihak-pihak tertentu. Kami minta proses hukum dijalankan dengan transparan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak, termasuk dapat membongkar dan mengusut tuntas dugaan mafia tanah yang ada di Labuan Bajo ini,” harap Johanis. (MV-red)