BeritaHukrim

Naas! Hendak Berangkat Mencari Kerja, Korban Tewas Diduga Dianiaya di Pelabuhan Tenau Kupang

205
×

Naas! Hendak Berangkat Mencari Kerja, Korban Tewas Diduga Dianiaya di Pelabuhan Tenau Kupang

Sebarkan artikel ini

MetroVisi.com, Kupang-NTT Naas menimpa korban ML (33 thn), bermaksud mencari kerja ke luar daerah, namun justru tewas, diduga dianiaya oleh sekelompok orang, saat korban berada di Pelabuhan Tenau, Kupang, hendak berangkat ke Jakarta mencari kerja, pada Jumat (23/08).

Korban sempat dibawa dari pelabuhan ke rumah keluarga istrinya di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, namun karena kondisi korban yang kritis, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit SK Lerik, Kota Kupang, hingga akhirnya meninggal dunia.

Adik korban, Yohanes Loinati, yang ditemui di ruang jenazah RS SK Lerik, Jumat (20/08), menceritakan, korban dihantar oleh adik korban ke Pelabuhan Tenau Kupang, untuk berangkat ke Jakarta mencari kerja.

“Sekitar pukul 12 siang, saya antar kakak ke Pelabuhan Tenau, karena kakak ingin ikut saudari di Jakarta untuk mencari kerja di sana. Setelah beli tiket, saya langsung pulang,” ujar Yohanes adik korban.

“Saat saya dalam perjalanan pulang sampai di Jalan El Tari, sekitar jam 13.00, saya ditelpon oleh saudari di Jakarta, kakak telah ditangkap dan dipukul beberapa orang di pelabuhan. Kemudian saudari di Jakarta menyampaikan lagi, kalau kakak sudah dibawa dari pelabuhan ke rumah keluarga istrinya di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, sambungnya.

” Kakak saya juga sempat menghubungi saudari di Jakarta, bahwa keadaanya sedang kritis akibat dianiaya, sehingga kamipun langsung ke rumah keluarga istrinya di Oesapa. Tapi sampai di sana, ternyata kakak saya sudah dibawa ke rumah sakit. Dan sekitar jam 5 sore, kami langsung ke rumah sakit, namun sampai di rumah sakit SK Lerik, ternyata kakak sudah meninggal,” ungkap Yohanes, adik korban.

Keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polresta Kupang Kota. Polisi pun segera menuju ke ruang jenazah RS SK Lerik, dan selanjutnya jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk dilakukan otopsi.

“Kami berharap polisi bisa segera menangkap para pelaku dan dihukum sebera-beratnya,” pinta adik korban. (MV-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *