Metrovisi.com, NTT Sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas Pendidikan dan pengembangan kompetensi
siswa- siswi, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (PLN UIW NTT)
melalui 3 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) khususnya bidang
pendidikan yang dilaksanakan sepanjang Tahun 2024, berhasil memberikan dampak positif bagi
2.255 siswa siswi dan masyarakat di NTT.
Program TJSL PLN NTT khususnya di bidang Pendidikan meliputi, Program bantuan 40 paket digitalisasi pendidikan dan 2 paket prasarana sekolah formal/informal untuk SMK Negeri 2 Waingapu Sumba Timur, Program Pendidikan desa berdaya “Kolbano Bebas Stunting” (KBS), melalui edukasi dan peningkatan akses makanan bergizi bagi keluarga di Desa kolbano, dan Program sertifikasi kompetensi Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi para guru dan siswa-siswi SMK Negeri 2 Soe, Kabupaten Timur Tengah Selatan.
F. Eko Sulistyono General Manager PLN UIW NTT, mengatakan, kehadiran PLN di tengah-tengah masyarakat turut bertanggung jawab dalam dunia pendidikan melalui Program TJSL.
“Semangat PLN untuk
menerangi negeri dengan menghadirkan akses listrik yang andal juga diikuti dengan semangat mendukung pendidikan di Nusa Tenggara Timur, sehingga bisa memberikan efek ganda bagi
kesejahteraan masyarakat,“ ujar Eko di Kantor PLN UIW NTT.
Eko menambahkan, pendidikan merupakan kunci kemajuan daerah dan bangsa. Melalui
program TJSL 2024 di bidang pendidikan, PLN tidak hanya ingin memberikan bantuan materiil, tetapi juga menanamkan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
“Kami ingin anak-anak NTT memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpi mereka, memiliki kompetensi yang relevan, dan pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan daerah tercinta
ini,” tambah Eko.
Untuk.diketahui, program digitalisasi sarana pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi modern. Sementara itu, Program (KBS) “Kolbano Bebas Stunting” difokuskan pada Penyuluhan di
posyandu tentang gizi seimbang, praktek pola asuh anak dan PHBS, pelatihan pengolahan
bahan pangan lokal untuk meningkatkan nutrisi keluarga, pelatihan mengenai cegah stunting kepada kader posyandu, Edukasi Remaja (SIKAJA), dan Sesi Edukasi Ibu hamil (SIKAMIL).
Dalam Program sertifikasi kompetensi belajar juga berfokus pada peningkatan kualitas pengajar dan siswa di sektor pendidikan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Tenggara Timur.
PLN berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan di NTT melalui program TJSL yang tidak
hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga turut berperan dalam
mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Suistainable Development Goals (TPB SDGs).
Keberhasilan program TJSL PLN Tahun 2024 tidak hanya berdampak positif pada sektor
pendidikan, tetapi juga turut berperan dalam meningkatkan perekonomian, peningkatan kualitaskesehatan dan sosial masyarakat. (MV-red)
*keterangan foto (istimewa)