Metrovisi.com, Manggarai-NTT Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Gigih Udi Atmo, melakukan kunjungan kerja penting ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (12/6) lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung progres proyek perluasan PLTP Ulumbu Unit 5 dan 6, sebuah inisiatif strategis yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat Flores.
Dalam agenda kunjungan tersebut, Direktur Gigih Udi Atmo menekankan betapa krusialnya perluasan pembangkit listrik tenaga panas bumi Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok.
“Perluasan ini sangat diperlukan, tidak hanya untuk penambahan daya, tetapi juga untuk _recovery steam_ atau penambahan tekanan uap yang ada di unit eksisting (PLTP Ulumbu) saat ini,” ujarnya.
Peningkatan kapasitas listrik dan ekspansi energi terbarukan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional di Flores.
“Keberadaan PLTP Ulumbu ini sangat penting untuk menunjang sistem kelistrikan Flores,” tambah Gigih.
Gigih juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok, yang akan menambah 40 megawatt daya listrik.
“Kami mengapresiasi Bapak Bupati Manggarai dan jajarannya, serta Forkompimda, yang dengan tegas mendukung pengembangan panas bumi yang sedang berjalan saat ini,” katanya.
Dengan langkah-langkah ini, Gigih berharap dapat meningkatkan kapasitas listrik, mempercepat ekspansi energi terbarukan, dan mencapai target bauran energi terbarukan yang lebih tinggi. Harapannya, hal ini akan memenuhi kebutuhan energi yang meningkat dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Manager Unit PLTP Mataloko, Gabriel Gella, yang mewakili PLN UPK Flores, menyambut baik kunjungan Direktur Panas Bumi.
“Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan energi panas bumi di Flores. Proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok ini sangat strategis, dan kami siap mendukung penuh dari sisi operasional maupun koordinasi lapangan,” tuturnya.
Gabriel juga berharap masyarakat akan merasakan manfaat langsung dari kehadiran pembangkit ini, baik dalam bentuk listrik yang andal maupun peningkatan ekonomi lokal.
Sementara General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan bahwa pembangkit listrik geothermal adalah pembangkit yang ramah lingkungan.
“Pembangkit ini memiliki jejak karbon yang rendah dibandingkan pembangkit listrik dengan energi fosil seperti PLTD yang menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya, sehingga tidak perlu dikhawatirkan keberadaannya,” jelasnya.
Pengembangan pembangkit geothermal PLTP Ulumbu Unit 5 dan 6 ini diharapkan akan semakin meningkatkan pasokan daya listrik untuk pembangunan di Pulau Flores secara umum, dan khususnya di Kabupaten Manggarai, membawa harapan akan masa depan energi yang lebih cerah dan berkelanjutan. (MV-red)
*Keterangan Foto (Istimewa)