BeritaEkonomi

Asa Panjang Terjawab di Ujung Amanatun, Desa Tumu, Setelah Dialiri Listrik

40
×

Asa Panjang Terjawab di Ujung Amanatun, Desa Tumu, Setelah Dialiri Listrik

Sebarkan artikel ini

Metrovisi.com, TTS-NTT Program pembangunan jaringan Listrik Desa (Lisdes) dan Listrik Dusun(Lisdus) bagi desa dan dusun terus dikebut untuk segera meningkatkat Rasio Desa Berlistrik (RDB) dan Rasio Elektrifikasi (RE) menjadi 100%. Desa Tumu, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, berjarak 85 km dari Kota Soe dengan waktu tempuh 3 jam merupakan salah satu desa belum berlistrik di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Namun saat ini harapan baru masyarakat desa tersebut segera terwujud dengan telah selesai pembangunan jaringan listrik serta telah dilakukan uji coba ( _Commisioning test_ ) jaringan pada, Senin (28/04).

Perjalanan panjang pembangunan jaringan listrik ini tidak lepas dari kondisi medan dan cuaca yang penuh tantangan serta panjang jaringan yang memang cukup besar. Panjang jaringan listrik desa ini terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 10,98 kms, Jaringan Tegangan Rendha (JTR) sepanjang 16,29 kms, dan 4 unit trafo dengan total kapasitas 200 kVA.

Pembangunan jaringan listrik di Desa Tumu bukanlah tanpa hambatan. Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (PLN UP2K) Kupang, Simi E Lapebesi, mengatakan beratnya medan dan cuaca yang kurang mendukung. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat tim untuk mewujudkan mimpi masyarakat Desa Tumu.

“Menyalanya Desa Tumu menjadi babak baru kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Desa Tumu. Harapannya, listrik bukan lagi menjadi hal eksklusif bagi masyarakat daerah. Oleh karena itu, percepatan pembangunan jaringan listrik desa harus dilakukan agar lebih banyak lagi desa-desa belum berlistrik yang mendapatkan akses listrik,” jelasnya.

Dengan teralirinya listrik, warga Desa Tumu pun sangat bahagia dan haru, karena penantian panjang akan terangnya di desa mereka akhirnya terjawab.

Kepala Desa Tumu, Emanuel Kas mengucapkan rasa syukurnya karena listrik dapat masuk ke desa mereka setelah perjalanan panjang.

“Saya mewakili warga Desa Tumu mengucapkan terima kasih kepada PT PLN (Persero) UP2K Kupang dan PLN ULP Soe yang sudah bekerja keras membangun jaringan listrik, hingga kami Warga Desa Tumu akhirnya dapat merasakan terangnya listrik,” ujar Emanuel.

Kebahagiaan turut ditunjukkan warga Desa Tumu yang ikut menyaksikan pelaksanaan uji komisioning jaringan listrik desa ini.

Sementara itu, General Manager PLN UIW NTT, F Eko Sulistyono, menekankan pentingnya listrik sebagai kebutuhan masyarakat.

“Listrik tentu menjadi harapan setiap masyarakat, mungkin menjadi sesuatu hal yang biasa bagi kebanyakan orang yang sudah menikmati listrik. Bagi kami ini suatu kebanggaan, ketika listrik menyala di daerah yang selama ini belum menikmati listrik. Dengan hadirnya listrik dapat menerangi harapan baru bagi masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.

Eko juga berpesan kepada masyarakat untuk menjaga fasilitas yang telah dibangun bersama, “Sekarang listrik sudah masuk sampai di Desa dan Dusun, terang ini harus kita jaga bersama, agar terus bermanfaat untuk kita dan anak cucu kita kelak,” tutupnya.

Desa Tumu sendiri memiliki berebarapa fasilitas umum seperti, 3 fasilitas kesehatan, 4 rumah ibadah, 1 sekolah dasar, dan 2 sekolah menengah pertama.

Masuknya listrik tentu akan memberikan angin segar bagi fasilitas-fasilitas umum tersebut bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Berbagai kegiatan yang terhambat karena belum adanya listrik, dapat segera dimaksimalkan setelah listrik hadir di desa ini. (MV-red)

 

*keterangan foto (istimewa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *