BeritaEkonomi

DPR RI Desak Disnak Kupang Segera Selesaikan Vaksinasi terhadap Ribuan Ekor Sapi

849
×

DPR RI Desak Disnak Kupang Segera Selesaikan Vaksinasi terhadap Ribuan Ekor Sapi

Sebarkan artikel ini

MetroVisi.com, Kupang-NTT Anggota DPR RI Komisi IV, Usman Husin, angkat bicara perihal ribuan ekor sapi yang belum divaksin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Anggota DPR RI ini mendesak Bupati Kabupaten Kupang, khususnya Dinas Peternakan, untuk segera melakukan vaksinasi terhadap ribuan ternak sapi di Kecamatan Amarasi Barat.

Menurut Usman, keterlambatan vaksinasi ini dapat berdampak luas, baik bagi kesehatan ternak maupun bagi masyarakat yang mengonsumsi daging ternak yang tidak divaksin.

Usman menjelaskan, vaksinasi pada ternak sapi seharusnya dilakukan setiap tiga bulan sekali, terutama sebelum musim hujan, untuk menjaga daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit.

“Harusnya tiga bulan sekali, sebelum musim hujan sudah divaksin untuk ketahanan tubuh ternak,” ujarnya, Minggu (27/10).

Menurut Usman, keterlambatan vaksinasi dapat berpotensi memicu penyebaran penyakit menular yang berbahaya, penyakit umum yang terjadi pada sapi saat musim hujan.

“Jika tidak divaksin, sapi yang terkena penyakit ini berisiko mati, sehingga peternak terancam rugi dan tentunya akan berdampak pada ekonomi dan PAD,” sambung Usman.

Selain itu, Usman mengingatkan bahwa tanpa vaksinasi, sapi yang sakit bisa disembelih dan dijual ke pasar untuk konsumsi masyarakat, yang berisiko pada kesehatan publik.

“Takutnya tidak divaksin atau keterlambatan divaksin, ternak tersebut sakit dan pemilik merasa terancam karena takut rugi disembelih dan dijual kepada masyarakat untuk dikonsumsi. Imbasnya kepada masyarakat karena konsumsi hewan sakit,” tegasnya.

Sebelumnya, dikeluhkan jika para peternak di Kabupaten Kupang, seperti di Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, resah karena hingga saat ini belum ada pelayanan vaksin terhadap ternak sapi mereka. Di desa Merbaun sendiri, ada sekitar 6 ribu ekor sapi yang belum mendapatkan pelayanan vaksin dari Dinas Peternakan. Belum terhitung ternak sapi di sejumlah desa lainnya.

Para peternak mengaku, biasanya vaksinasi mulai dilakukan sejak Juli hingga Oktober. Namun pada tahun 2024 ini, hingga akhir Oktober belum ada pelayanan vaksin. Padahal akan memasuki musim hujan, yang selalu rentan dengan penyakit hewan.

Okto Amnifu, salah seorang peternak di Desa Merbaun, mengaku cemas akan kondisi ribuan ternak yang belum divaksin.

“Kami sangat terganggu dengan terlambatnya vaksinasi ini. Setiap tahun kami mendapat vaksin untuk mencegah penyakit kepala bengkak dan ngorok, tetapi tahun ini belum ada pemberitahuan dari dinas,” ungkapnya.

Okto menambahkan, penyakit tersebut sulit diobati, dan tanpa vaksinasi, sapi-sapi yang terinfeksi akan sulit diselamatkan. Kondisi ini sangat merugikan, terutama bagi peternak yang membeli ternak dengan modal pinjaman.

“Jika terjadi wabah, kami peternak sangat dirugikan. Sapi-sapi ini kami beli menggunakan modal pinjaman, jadi kami berharap pemerintah segera membantu,” harap Okto. (MV-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *