MetroVisi.com, Sumba Timur-NTT Ada hal yang menarik saat pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Seorang anggota DPRD Sumba Timur yang dilantik ternyata didampingi 4 orang istrinya, sehingga menjadi viral di media sosial.
Adalah seorang anggota DPRD Sumba Timur bernama Lundji Kaborang, yang mengikuti pelantikan DPRD didampingi 4 orang istrinya dengan setelah kebaya adat yang sama, sehingga cukup menarik perhatian publik saat menghadiri acara pelantikan 30 orang anggota DPRD Sumba Timur, pada 9 September lalu.
Tampak 4 Istri dari anggota DPRD ini, kompak memakai busana yang sama, yakni kebaya berwarna merah dan sarung tenun ikat beserta aksesoris kalung berlambang mamuli. 4 istrinya pun ikut foto bersama dengan sang suami yang terpilih sebagai anggota DPRD, sehingga foto bersama ini pun menjadi viral di media sosial.
Empat orang istrinya masing-masing bernama, May Nggiri, 42 tahun, Lika Maramba Hau, 42 tahun, Lika Leu, 39 tahun dan Fransiska Nggala Mbaya, 34 tahun.
Anggota DPRD Lundji Kaborang, yang mengatakan, kehidupan rumah tangganya berjalan baik, dan hidup rukun. Pernikahan dengan ke-4 istrinya ini, telah dikaruniai dengan 22 orang anak, yakni 11 anak laki-laki dan 11 anak perempuan, dan semuanya diberikan perhatian, kasih sayang, serta pendidikan yang setara tanpa perbedaan.
Bahkan empat istrinya sangat baik dan akur, tidak ada rasa cemburu antara satu dan lainnya, dan semuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, karena setiap istrinya memiliki pekerjaan masing-masing, yaitu Istri Pertama sebagai pengusaha ternak sapi dan babi, istri ke-2, usaha Rumah Walet, istri ke-3 sebagai Kepala Desa, dan istri ke-4 sebagai pegawai di Satpol PP pada Kantor Kecamatan Mahu, Sumba Timur.
“Saya bersama empat istri dan 22 anak hidup sebagai satu keluarga dan semua urusan rumah tangga baik itu suka dan duka kami melewatinya dengan saling menguatkan, untuk anak-anak, sebagai kepala keluarga, saya bertanggungjawab mulai dari kasih sayang, perhatian, hingga pendidikannya, dan kini empat anak sudah menyandang gelar sarjana dan sudah bekerja, sedangkan lima orang sementara berkuliah di Pulau Jawa,” ungkap Lundji. (MV-red)
